BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran
pada dasarnya merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dengan
menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan salah satu bentuk bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses transfer ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap (moral) dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.
Pembelajaran
yang maksimal akan bermuara pada keberhasilan pencapaian target belajar.
Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila ditunjang oleh motivasi
belajar siswa dan kreatifitas pengajar. Pengajar yang memiliki kreatifitas
tinggi akan selalu berusaha membuat proses pembelajaran menjadi menarik bagi
siswanya dengan menggunakan berbagai cara, salah satunya penggunaan media
pembelajaran.
Pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan
keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu,
sehingga yang menjadi target dari pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
yang secara harfiah berarti ‘tengah’, perantara atau pengantara. Dalam bahasa
Arab media adalah (و سا ئل ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Berikut pendapat tentang media yang dikemukakann oleh para ahli
yaitu:
a.
Gerlach
dan Ely ( 1972 ) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap
b.
Fleming
mengatkan bahwa media yang sering diganti dengan mediator yaitu penyebab atau
alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya
c.
Heinich,
Molenda, dan Russel ( 1990 ) diungkapkan bahwa media is a channel of
communication.
d.
AECT
( Association for Education and Communication Technology ) mendefinisikan media
yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
e.
NEA
( Educations Association ) mendefenisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas
program instructional. [1]
f.
Gagne, media
pembelajaran sebagai komponen sumber belajar di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar,
g.
Yusuf Hadi
Miarso : media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat merangsang
terjadinya proses belajar.
h.
Rossi
dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan
yang dapat digunakan untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku,
koran, majalah, dan sebagainya. [2]
Defenisi-defenisi
tersebut dapat ditarik kesimpulannya bahwa pengertian media merupakan sesuatu
yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemauan audio ( siswa ) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
dirinya.[3]
Dengan
memperhatikan definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan media pembelajaran secara umum adalah segala alat pengajaran
yang digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa dalam proses belajar-mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan
pembelajaran yang sudah dirumuskan.
2.
Kreteria Memilih Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Dengan beraneka ragamnya media maka masing-masing
media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu ada beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
a.
Media
yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang
harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan
operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku
b.
Aspek
materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai
atau tidaknya anatara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada
hasil pembelajaran siswa
c.
Kondisi
siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam
memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar
belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan
pertimbangan dalam memilih media pengajaran
d.
Karakteristik
media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan
digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru
e.
Media
yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada
siswa secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan
dapat dicapai secara optimal
f.
Biaya
yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang
akan dicapai [4]
3.
Media dan Kegiatan Belajar Mengajar
a.
Guru
dan Media Pembelajaran
Sistem pendidikan yang baru menuntut
faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana pisik
maupun non fisik. Untuk itu diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan
dan kecakapan yang lebih memadai, diperlukan kinerja dan sikap yang baru,
peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur.
Semakin maju perkembangan masyarakat
dan ekslarasi teknologi moderen, maka semakin besar dan berat tantangan yang
dihadapi guru sebagai pendidikan dan pengajar disekolah. Agar seorang guru
dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, setiap guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan/pengajaran. Oleh
sebab itu guru harus mempunyai keterampilan dalam memilih dan menggunakan media
pendidikan /pengajaran.[5]
b.
Media
sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat abntu dalam proses
belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena
memeng gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan
pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media maka
bahan pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik
terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
c.
Media
sebagai Sumber Belajar
Belajar mengajar adalah suatu proses
yang mengolah sejumlah nilai umtuk dikosumsi oleh setiap anak didik.
Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi teramil dari berbagai
sumber. Karena itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar
sekarang.[6]
4.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
a.
Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
Secara teknis, media pembelajaran
sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna
keaktifan, yaitu sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Fungsi
media pembelajaran sebagai sumber belajar adalah fungsi utamanya di samping
adanya fungsi-fungsi lain. Sehingga untuk beberapa hal media pembelajaran dapat
menggantikan fungsi guru terutama sebagai sumber belajar. Misalnya ketika guru
menyuruh siswanya untuk membaca buku pelajaran. Hal ini, buku menggantikan guru
sebagai sumber belajar siswa.
b.
Fungsi Semantik
Fungsi semantik adalah kemampuan media
dalam menambah perbendaharaan kata yang makna atau maksudnya benar-benar di
pahami oleh anak didik.
c.
Fungsi Psikologis
i.
Fungsi Atensi
Media pembelajaran
dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar.
ii.
Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu
menggugah perasaan, emosi, dan tingktan penerimaan atau penolakan siswa terhadap
sesuatu.
iii.
Fungsi Kognitif
Siswa yang belajar
melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk yang
mewakili objek-objek yang di hadapi, baik objek berupa orang, benda, atau
kejadian/peristiwa.
iv.
Fungsi
Imajinatif
Imajinatif dalam kamus
lengkap psikologi adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa
pemanfaatan data sensoris.
v.
Fungsi Motivasi
Motivasi merupakan seni
yang mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.
d.
Fungsi Sosio-kultural
fungsi media pembelajaran dilihat dari
sosio-kultural, yaitu mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta
komunikasi pembelajaran.
e.
Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif ini didasarkan pada
cirri-ciri (karakteristik) umum yaitu kemampuan merekam, menyimpan,
melestarikan, merekonstruksi, dan mentransportasi suatu peristiwa atau objek.
Brdasarkan karakteristik umum, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi
batas-batas ruang dan waktu, mengatasi keterbatasan inderawi.
Kemampuan
media pembelajaran yang mengatasi ruang dan waktu, yaitu:
a) Kemampuan
media dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit di hadirkan dalam
bentuk aslinya.
b) Kemampuan
media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi
singkat.
c) Kemampuan
media dalam mengahdirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi.
d) Kemampuan
media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu:
i.
Membantu siswa
memahami objek yang sulit di amati karena terlalu kecil, seperti molekul, atom,
dan sel.
ii.
Membantu siswa
dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat.
iii.
Membantu siswa
dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara.
iv.
Membantu siswa
memahami objek yang terlalu kompleks.[7]
BAB
III
KESIMPULAN
Kata
media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang secara harfiah
berarti ‘tengah’, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah (و سا ئل )
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Jadi menurut Rossi
dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan
yang dapat digunakan untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku,
koran, majalah, dan sebagainya.
Menurut
Oemar Hamalik ( 1985: 63 ) dan 4 klasifikasi media pengajaran yaitu:
1. Alat-alat
visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projectin,
papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster,
peta dan globe
2. Alat-alat
yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya: phonograph record,
transkripsi electris, radio, rekaman pada tape recorder
3. Alat-alat
yang bisa dilihat dan didengar, misalnya filim dan televisi, benda-benda tiga
dimensi yang biasanya dipertunjukkan, misalnya: model, spicemens, bak pasir,
peta electris, koleksi diorama
4. Dramatisasi,
bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad , Azhar,Media Pembelajara. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2003.
Asnawir ,H. dan
M. Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran. ( Jakarta: Ciputat Pers. 2002.
Djamarah
,Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar.( Jakarta: PT
Rineka Cipta.2006)
Sadiman , Arief
S., dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya.
( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1984.
Wina Sanjaya
,H., Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2010.
[1] Azhar Arsyad,Media
Pembelajara. ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003). Hlm .3
[2] H. Wina
Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. ( Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2010 ). Hlm. 204
[3] H. Asnawir dan
M. Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran. ( Jakarta: Ciputat Pers. 2002 )
.Hlm .11
[4] Ibid, hlm,
15
[5] Loc Cit, hlm,
225
[6] Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar.( Jakarta: PT Rineka
Cipta.2006). Hlm. 121-124
[7] Arief
S.Sadiman, dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
pemanfaatannya. ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1984 ). Hlm.197
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih atas kunjungannya jangan lupa komen