3 hal penting di bulan rajab
Menurut Syekh
Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf,
yaitu Ra’, Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullâh (rahmat Allah), Jim adalah
Jûdullâh (kemudahan Allah), dan Ba’ adalah Birrullâh (kebaikan Allah).
Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan tiga
anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan
dari Allah SWT. Ini menunjukkan kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab.
Kemuliaan bulan
Rajab semakin bertambah dengan peristiwa monumental isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad SAW dari dari
Masjidil haram Makkah menuju masjidil
Aqsho Palestina. Kemudian dilanjutkan dari masjidil Aqsha menuju Sidratil
Muntaha untuk menghadap Allah SWT sang pencipta Alam semesta. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam surat Isra’ ayat 1:
Peristiwa isra’
dan mi’raj yang terjadi di bulan Rajab semakin menambah terhadap kemuliaan
bulan ini, lalu amalan apa yang perlu dilakukan dalam bulan Rajab yang mulia
ini?
Pertama adalah
melakukan puasa sunnah di bulan Rajab. Terkait
kesunahan puasa di bulan Rajab ini terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dalam kitab Sahih Muslim juz 2 halaman 811:
Artinya:
“Utsman bin Hakim berkata: saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang puasa
Rajab, ketika itu kami berada di bulan Rajab. Sa’id menjawab: saya mendengar
Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa (berturut-turut) hingga kami
menduga beliau berpuasa, dan beliau tidak berpuasa (berturut-turut) hingga kami
menduga beliau tidak puasa.”
Menurut Imam
An-Nawawi dalam kitab Syarah An-Nawawi ‘ala Muslim juz 8 halaman 38, hadits di
atas tidak menunjukkan larangan khusus atau kesunahan khusus puasa di bulan
Rajab. Karena itu, kesunahan puasa di bulan Rajab melihat terhadap dua aspek, pertama
hukum asal puasa hukumnya adalah
sunnah. Kedua, perintah Nabi yang
menganjurkan puasa di bulan-bulan mulia, bulan Rajab adalah salah satunya. Imam ats-Tsauri sebagaimana dikutip Ibnu
Rajab dalam kitab Lathaiful Ma’arif juz 1 halaman 119 menyatakan: “Aku amat
menyukai amalan puasa di bulan-bulan haram (mulia). Hal ini telah dipraktikkan oleh sebagian
ulama salaf yang berpuasa di setiap bulan yang mulia, seperti Ibnu Umar, Hasan
Al Bashri, dan Abu Ishaq as-Sabi’i.”
Kedua, selalu
menjalankan kewajiban shalat lima waktu tepat pada waktunya. Musthafa As Siba’i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa
‘Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi melakukan isra’ dan
mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mu’jizat, maka sebuah keharusan bagi
tiap Muslim menghadap (mi’roj) kepada Allah SWT lima kali sehari dengan jiwa
dan hati yang khusyu’. Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa
diawasi oleh Allah SWT, sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu,
malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu untuk berbuat
bohong, dan sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak
kebaikan. Hal tersebut demi untuk
mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk
Allah yang terbaik di muka bumi ini.
Ketiga, Rajab
adalah bulan yang tepat untuk bertobat dari segala maksiat. Ibnu Rajab dalam kitabnya Lathaiful Ma’arif juz 1 halaman 122
menganjurkan umat manusia untuk bertobat di bulan Rajab yang mulia ini. Beliau
mengatakan: “Putihkanlah lembaran hitammu di bulan Rajab, dengan amal baik yang
menyelamatkanmu dari api yang melalap.”
Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitab al-Ghuniyah menjelaskan ada tiga
syarat agar tobat kita diterima oleh Allah SWT. Pertama, menyesali
kesalahan dan kemaksiatan yang telah kita perbuat. Kedua, meninggalkan
setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun. Ketiga, berjanji untuk tidak
mengulang dosa dan kesalahan. Ketiga syarat tersebut harus kita laksanakan agar
tobat kita benar-benar diterima oleh Allah SWT.
Syekh Dzunnun Al-Mishri
sebagaimana dikutip Syekh Abdul Qadir dalam kitab al-Ghuniyah juz 1 halaman 326
mengatakan, Rajab adalah bulan untuk meninggalkan kejelekan, Sya’ban adalah
bulan untuk menambah ketaatan, Ramadhan adalah bulan untuk menjemput kemuliaan.
Seseorang yang tidak meninggalkan kejelekan, tidak melaksanakan ketaatan, tidak
menjemput kemuliaan, maka ia adalah pengikut setan. Na‘ûdzu billâhi min dzâlik.
Selain itu,
Rajab adalah bulan bercocok tanam, Sya’ban bulan untuk menyiram, dan Ramadhan
adalah bulan panen hasil bertanam. Setiap orang akan menuai apa yang ia tanam,
setiap orang akan menuai perbuatannya. Siapa pun yang tidak menghiraukan
tanamannya, ia akan menyesal di hari pembalasan
Di Bulan Rajab
ini, semoga kita menjadi hamba yang terhindar dari segala kejelekan dan
kemaksiatan, selalu beruntung dengan melakukan banyak ladang amal ibadah,
mendapatkan pahala amal ibadah yang berlipat dan selalu mendapatkan ridha dari
Allah SWT. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي
القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ
الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ
كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ
تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ
اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ
بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ
وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ
اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih atas kunjungannya jangan lupa komen